AFINITAS LIRIK LAGU BENGAWAN SOLO VERSI GESANG DENGAN
LIRIK LAGU BENGAWAN SOLO VERSI TOSHI MATSUDA DARI JEPANG
Tugas
Ini Disusun Sebagai Pengganti Ujian Akhir Mata Kuliah Sastra
Banding
Pengampu
: Miftahul Huda , S.Pd,
M.Pd.
Oleh :
1. Arif
Kusdiwanto A310100002
2. Fandy Andar
S. A310100030
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
Lirik lagu
dapat menggambarkan sebuah kenyataan maupun sebuah hal hal yang fiktif saja.
Lirik lagu juga menjadi sesuatu yang menarik ketika syair dan alunan musik
menyatu dengan lirik lagu tersebut. Lirik lagu Bengawan Solo menceritakan
tentang sungai terpanjang di pulau jawa yaitu sungai bengawan solo. Lagu
Bengawan solo sangat tenar di tahun 1940- an tahun dimana negara Indonesia saat
itu belum merdeka. Pada tahun tersebut kondisi negara Indonesia masih dalam
kondisi terjajah, pada zaman itu Indonesia dibawah jajahan Jepang. Lagu
bengawan Solo diciptakan oleh sang maestro keroncong Indonesia yaitu Gesang.
Gesang menciptakan lagu tersebut tahun 1940, Gesang adalah putra Solo asli,
beliau menciptakan lagu tersebut terinspirasi oleh sungai Bemgawan Solo. Lagu
Bengawan Solo sangat fenomenal di masa itu dan lagu tersebut dapat dicerna
dengan cepat oleh semua kalangan, termasuk orang – orang Jepang yang saat itu
masih menduduki Indonesia. ketenaran lagu tersebut dipengaruhi oleh lirik
lagunya yang mudah dinikmati dan irama musik keroncong yang mengalun indah.
Ketenaran lagu tersebut tidak hanya di dalam negeri saja, namun di Jepang lagu
Bengawan Solo juga dikenal. Bengawan Solo terkenal di Jepang mula – mula lagu
tersebut dibawa oleh pasukan Jepang pasca Perang Dunia II. Lagu Bengawan Solo
terkenal setelah dinyanyikan oleh beberapa penyanyi Jepang diantaranya adalah
Toshi Matsuda. Toshi Matsuda adalah musisi Jepang pertama yang menyanyikan lagu
ini. Lagu Bengawan Solo versi Gesang dan Toshi Matsuda memiliki kesamaan hal
itu terjadi karena lagu Bengawan Solo dibawa oleh tentara Jepang dan
dinyanyikan terus menerus oleh tentara Jepang dan dilihat dari sejarah, lagu
tersebut tenar di Indonesia saat masa penjajahan Jepang.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Lirik lagu merupakan sebuah karya sastra, dimana lirik lagu
juga bersifat mengajar dan menghibur. Ada sisi hiburan didalamnya terkadang
juga terdapat banyak hal yang dapat kita ambil dari sebuah lirik lagu. Lirik
lagu Bengawan Solo menggambarkan tentang sungai Bengawan Solo yang notabenya adalah
sungai terpanjang dipulau Jawa. Lgu Bengawan Solo diciptakan oleh Almarhum
Gesang tahun 1940 lagu tersebut sangat populer di kisaran tahun 1940 an dan
lagu tersebut masih sangat dikenal sampai sekarang
Sekitar tahun 1943 Jepang mulai menduduki Indonesia setelah
Jepang berhasil mengusir Belanda dari Indonesia. Berawal dari hal itu jepang
mulai berkuasa di Indonesia, tentara – tentara Jepang mulai menguasai
pengamanan hingga pelosok Negeri, salah satunya di kota Solo. Tentara Jepang
yang bertugas untuk mengamankan kota Solo sering mendengar lagu keroncong dan
salah satunya lagu milik Gesang yaitu Bengawan Solo. Lagu Bengawan Solo pun
dinyanyikan oleh tentara – tentara Jepang termasuk oleh panglima – panglima
besar mereka. Ternyata lagu tersebut menjadi lagu yang digemari oleh tentara –
tentara Jepang kala itu.
Tahun 1945 sekutu membombardir kota Nagasaki dan Hirosima,
dua kota yang cukup berpengaruh di Jepang. Hal itu membuat Jepang menyerah pada
sekutu, dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Hata memproklamirkan
kemerdekaan Republik Indonesia. Tentara dan panglima - panglima Jepang kembali
ke Negara asal mereka dengan membawa memori tentang lagu yang sangat mereka
gemari di Indonesia yaitu Bengawan Solo. Di Jepang mereka terus menyanyikan
lagu tersebut dan banyak warga – warga setempat yang mulai gemar
menyanyikannya. Puncaknya pada tahun 1947 lagu Bengawan Solo menjadi sangat
populer di Jepang karena seorang musisi dari Jepang yaitu Toshi Matsuda
melakukan proses rekaman pada lagu ini dan hasilnya sangat sukses.
Lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dan lagu versi
aslinya yang diciptakan oleh Gesang memiliki kesamaan dan hubungan kekerabatan
yang didasarkan pada kemiripan struktur lirik lagu tersebut. Proposal laporan
penelitian ini akan membahas tentang Afinitas lirik lagu Bengawan Solo versi
Gesang dengan Lirik lagu Bengawan Solo versi Thosi Matsuda dari Jepang.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Mengapa lirik lagu termasuk dalam kajian sastra banding?
2.
Bagaimana konsep afinitas dalam sastra banding?
3.
Bagaimana afinitas lirik lagu Bengawan Solo versi Gesang
dan lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dari Jepang?
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan mengapa lirik lagu termasuk dalam kajian
sastra banding.
2.
Mendiskripsikan konsep afinitas dalam sastra banding.
3.
Mendiskripsikan afinitas lirik lagu bengawan solo versi
Gesang dengan lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dari Jepang.
D.
Manfaat
Dari
penelitian diatas dapat diperoleh manfaat yaitu dapat menambah wawasan serta
dapat memahami afinitas lirik lagu
Bengawan Solo versi Gesang dengan lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda
dari Jepang.
KAJIAN TEORI
A.
Landasan
Teori
1.
Sastra
Banding
Sastra bandingan
menurut sejarahnya dibedakan menjadi dua aliran, yaitu:
a.
Aliran Perancis =
membandingkan dua karya sastra
dari dua Negara yang berbeda
b.
Aliran Amerika = membandingkan
dua karya sastra dari dua Negara
yang berbeda
Membandingkan
dua karya sastra dengan bidang
ilmu atau seni yang lain
Syarat sastra bandingan menurut Maman S. Mahayana yaitu:
Syarat sastra bandingan menurut Maman S. Mahayana yaitu:
a.
Perbedaan bahasa
b.
Perbedaan wilayah
c.
Perbedaan politik
Untuk meneliti pertalian
sastra antar bangsa Fungsi
Sastra bandingan
Sastra bandingan menurut Rene Wellek dan Austin Warren:
Sastra bandingan menurut Rene Wellek dan Austin Warren:
a.
Istilah sastra
bandingan kali pertama dipakai untuk studi sastra lisan, cerita rakyat, dan
migrasinya, bagaimana dan kapan cerita rakyat masuk ke dalam penulisan sastra
yang lebih artistik.
b.
Istilah sastra
bandingan mencakup studi hubungan antara dua kesusastraan atau lebih. Sastra
bandingan di sini disamakan dengan studi sastra menyeluruh.
c.
Sastra Dunia merupakan
sastra nasional yang diberi peluang meletakkan dirinya dalam lingkungan sastra
di dunia dengan kriteria tertentu.
Perbedaan
antara Sastra Nasional, Sastra Bandingan, dan Sastra Umum:
a.
Sastra nasional hadir
dalam satu lingkungan atau terbatas pada satu Negara
b.
Sastra bandingan hadir
diluar lingkungan untuk melibatkan dua sastra yang berlainan
c.
Sastra umum hadir di
atas lingkungan sejumlah Negara yang lebih luas yang dikelompokkan kedalam
unit-unit.
Objek
kajian Sastra Bandingan menurut Suripan Sadi Hutomo:
a.
Membandingkan dua karya sastra dari dua Negara
yang bahasanya benar-benar berbeda
b.
Membandingkan dari dua
Negara yang berbeda dalam bahasa yang sama
c.
Membandingkan karya
awal seorang pengarang di Negara asalnya dengan karya setelah berpindah
kewarganegaraannya
d.
Membandingkan karya
seorang pengarang yang telah menjadi warga suatu Negara tertentu dengan karya
seorang pengarang dari Negara lain
e.
Membandingkan karya
seorang pengarang Indonesia dalam bahasa daerah dan bahasa Indonesia
f.
Membandingkan dua karya sastra dari dua orang
pengarang berwarga Negara Indonesia yang menulis dalam bahasa asing yang
berbeda
g.
Membandingkan karya sastra seorang
pengarang yang berwarga Negara asing di suatu Negara dengan karya pengarang
dari Negara yang ditinggalinya (kedua karya
sastra ini ditulis dalam bahasa yang sama)
Menurut
Sapardi Djoko Damono:
a.
Sastra bandingan adalah
pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori sendiri
b.
Uraian yang
dilaksanakan dalam sastra bandingan berlandaskan asas banding-membandingkan
Menurut Remak:
a.
Sastra
bandingan adalah kajian sastra di luar batas-batas sebuah Negara dan kajian hubungan di antara
sastra dengan bidang ilmu serta kepercayaan (seni) yang lain.
Menurut Nada:
a.
Sastra bandingan adalah
suatu studi atau kajian sastra suatu bangsa yang mempunyai kaitan kesejarahan
dengan sastra bangsa lain, bagaimana terjalin proses saling memengaruhi antara
satu dengan lainnya, apa yang telah diambil suatu sastra, dan apa pula yang
telah di sumbangkannya
b.
Perbedaan bahasa
merupakan salah satu syarat utama bagi sastra bandingan
c.
Dia membuat studi
mengenai proses perpindahan sastra dari suatu daerah ke daerah lain: tipe
(genre), diksi, dan gaya.
Menurut
Sahlan Moh. Saman, unsure-unsur yang dibandingkan dalam sastra bandingan yaitu:
a.
Kritik dan teori
kesusastraan
b.
Gerakan kesusastraan
c.
Kajian tema
d.
Kajian bentuk (genre)
e.
Hubungan kesusastraan
dengan: sejarah, sejarah falsafah, kesan perbuahan, sumber dan pengaruh,
masyarakat, disiplin sains, dan disiplin seni yang lain
Menurut Clements (dalam
bukunya Sapardi Djoko Damono), pendekatan dalam sastra bandingan:
a.
Tema/mitos
b.
Genre dan bentuk
c.
Gerakan atau zaman
d.
Hubungan sastra sebagai
bahan bagi berkembangnya teori yang terus-menerus bergulir
Tujuan sastra
bandingan:
a.
Menghapus pandangan
sempit sastra nasional, dan untuk menghilangkan anggapan baha sastra nasional
yang satu lebih baik dari sastra nasional yang lain.
b.
Untuk melihat
perkembangan buah pikiran dalam kehidupan manusia, bagaimana buah pikiran
tersebut muncul dan meluas ke berbagai tempat dan bangsa di dunia ini.
Sifat kajian:
a.
Kajian bersifat
komparatif
Menitikberatkan pada
penelaahan teks karya sastra
yang dibandingkan, misalnya: studi pengaruh, afinitas, dan intertekstualitas.
b.
Kajian bersifat
historis
Memusatkan perhatian
pada nilai-nilai historis yang melatarbelakangi antara karya sastra dengan karya
lainnya.
c.
Kajian bersifat
teoritis
Menggambarkan tentang
konsep, criteria, batasan, atau aturan-aturan berbagai bidang kesusastraan
seperti aliran, genre, bentuk, teori pendekatan, kritik sastra, dsb.
d.
Kajian bersifat antar
disiplin
2.
Afinitas
Afinitas
diberi makna hubungan kekerabatan yang terwujud karena adanya perkawinan dalam
ilmu bahasa diartikan ‘unsur-unsur sama pada dua atau beberapa bahasa karena
bahasa itu diturunkan dari suatu bahasa leluhur yang sama’ dan dalam ilmu
biologi mengandung makna hubungan antara jenis-jenis atau kelompok-kelompok
yang lebih tinggi didasarkan kemiripan dalam seluruh rencana strukturnya dan
kesamaan unsurnya. Dalam sastra banding adalah keterkaitan unsur-unsur instrinsik
karya sastra.
3.
Lirik Lagu
. Lirik lagu merupakan ekspresi
seseorang dari dalam batinnya tentang sesuatu hal baik yang sudah dilihat,
didengar maupun dialami. Lirik lagu memiliki kekhususan dan ciri tersendiri
dibandingkan dengan sajak karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat
dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu (Fauzi,
2006:3).
4.
Bengawan solo
Bengawan Solo
adalah sebuah nama sungai terpanjang di pulau Jawa. Sungai Bengawan Solo
memiliki panjang hingga 600 km dan
mempunyai lebih dari 2200 anak sungai. Sungai yang mengalir melewati hampir 20
kota dan kabupaten sepanjang Jawa Tengah hingga beberapa wilayah di Jawa Timur.
Sungai Bengawan Solo bermata air dari daerah Wonogiri menuju muaranya di Laut
Jawa sekitar kota Gresik. Sungai Bengawan Solo ini mempunyai sejarah peradaban
sepanjang alirannya, karena sungai ini dahulunya digunakan sebagai sarana
transportasi dan perdagangan zaman dahulu.
B.
Penelitian
yang relevan
1.
Penelitian Subekti yang berjudul “TELAAH
BANDINGAN TERHADAP LIRIK LAGU LUBANG DI HATI DAN JALAN YANG HILANG DALAM ALBUM
LETHOLOGICA KARYA LETTO”
2.
Penelitian karya Didik Kurniawan Mahasiswa UNDIP yang
berjudul “KRITIK SOSIAL TERHADAP PERANG DALAM LIRIK LAGU B.Y.O.B DAN WAR KARYA
SYSTEM OF A DOWN”
METODE
Langkah-langkah yang dilakukan,
metode perbandingan adalah yang utama, perbandingan sebenarnya merupakan salah
satu metode yang juga selalu digunakan dalam penelitian seperti halnya
memberikan dan menguraikan , tetapi dalam sastra bandingan metode itu merupakan
langkah utama. Dengan demikian uraian yang dilaksanakan dalam sastra bandingan
berdasarkan azas banding – membandingkan (Damono : 2005 : 2).
Sedangkan menurut Remak ( 1990 : 1), sastra bandingan adalah
kajian sastra diluar batas-batas sebuah negara dan kajian hubungan diantara
sastra dengan bidang ilmu serta kepercayaan yang lain seperti seni (misalnya,
seni lukis , seni ukir, seni bina dan seni musik ), filsafat , sejarah dan
Sains Sosial (misalnya politik, ekonomi, sosiologi ), sains, agama, dan lain-lain.
Ringkasannya, sastra bandingan membandingkan sastra dengan bidang lain sebagai
keseluruhan ungkapan kehidupan. Cara kerja bandingan adalah melihat unsur
persamaan dan perbedaan aspek tertentu dari dua karya atau lebih. Dan untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan kedua karya sastra tersebut dengan
menggunakan pendekatan intertekstual.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Lirik
adalah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata
sebuah nyanyian (KBBI, 2003:678). Lagu adalah berbagai irama yang meliputi
suara instrumen dan bernyanyi dan sebagainya, nyanyian, tingkah laku, cara,
lagak (KBBI, 2003:401). Lagu adalah ragam suara yang berirama, nyanyian, ragam,
nyanyi, dan tingkah laku (KBBI, 2003:624). Lagu adalah suatu kesatuan musik
yang terdiri atas susunan pelbagai nada yang berurutan (Ensiklopedia Indonesia
dalam Fillaili, 2007:10).
Lirik
lagu terbentuk dari bahasa yang dihasilkan dari komunikasi antara pencipta lagu
dengan masyarakat penikmat lagu sebagai wacana tulis karena disampaikan dengan
media tulis pada sampul albumnya dapat juga sebagai wacana lisan melalui kaset.
Lirik lagu
termasuk dalam genre sastra karena lirik adalah karya sastra (puisi) yang
berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI, 2003:678).
Jadi lirik sama dengan puisi tetapi disajikan dengan nyanyian yang termasuk
dalam genre sastra imajinatif. Oleh
karena itu lirik lagu merupakan karya sastra, dan dapat dijadikan sebuah bahan
untuk dikaji dalam sastra bandingan.(http://gado2indonesia.blogspot.com/2009/04/gaya-bahasa-dalam-lirik-lagu-lagu-ungu.html)
Konsep
Afinitas dalam sastra banding
Kata afinitas berasal dari bahasa
latin ad yang berarti dekat dan finish yang berarti batas. Jika dalam
ilmu antropologi afinitas berarti hubungan kekerabatan maka dalam sastra
banding pun tidak jauh berbeda. Jadi afinitas dalam sastra bandingan adalah
studi terhadap hubungan kekerabatan teks sastra. Setiap teks memiliki pertalian
erat dengan teks yang sebelumnya. Dengan demikian peneliti sastra banding harus
mampu menjelaskan hubungan tersebut. (Endraswara,2008:141-142 dalam http://umanrejoss.blogspot.com/2011/03/sastra-bandingan.html)
Lirik lagu Bengawan Solo yang
dinyanyikan oleh Toshi Matsuda dari Jepang adalah ciptaan dari sang maestro keroncong
dari Indonesia yaitu Gesang. Lirik lagu Bengawan Solo dibuat dalam versi Jepang
dan tanpa disadari bahwa lagu bengawan solo adalah lagu ciptaan gesang dari
Indonesia.
Afinitas
lirik lagu bengawan solo versi gesang dengan lirik lagu bengawan solo versi
Toshi Matsuda dari Jepang
Lirik lagu Bengawan Solo versi Gesang
Lirik lagu
Lirik lagu
Bengawan Solo
Riwayatmu kini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani
Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh
Reff:
Mata airrmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut
Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu
Riwayatmu kini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani
Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh
Reff:
Mata airrmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut
Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu
Lirik lagu
Bengawan Solo Versi Toshi Matsuda dari Jepang
変わらぬは ソロの流れ
kawaranu ha Solo no nagare
いわれを秘めて 今日も流れる iware wo himete kyou mo nagareru
乾燥期(かれどき)は 水は乾けど karedoki ha mizu kawakedo
雨期は豊かに あふれ流れる uki ha yutaka ni afure nagareru
緑の深山(みやま)に midori no miyama ni
いわれを秘めて 今日も流れる iware wo himete kyou mo nagareru
乾燥期(かれどき)は 水は乾けど karedoki ha mizu kawakedo
雨期は豊かに あふれ流れる uki ha yutaka ni afure nagareru
緑の深山(みやま)に midori no miyama ni
囲まれた水上(みなかみ)
kakomareta
minakami
流れて終(つ)いには 海にそそぐ nagarete tui ni ha umi ni sosogu
過ぎし日を 語るように sugisi hi wo kataru you ni
商いの舟 今日も漕ぎ行く akinai no fune kyou mo kogi yuku
Sumber: http://bunbun.boo.jp/okera/haho/bengawan_solo.htm
流れて終(つ)いには 海にそそぐ nagarete tui ni ha umi ni sosogu
過ぎし日を 語るように sugisi hi wo kataru you ni
商いの舟 今日も漕ぎ行く akinai no fune kyou mo kogi yuku
Sumber: http://bunbun.boo.jp/okera/haho/bengawan_solo.htm
Arti dalam bahasa Indonesianya sebagai berikut :
kawaranu ha Solo no nagare
iware wo himete kyou mo nagareru
karedoki ha mizu kawakedo
uki ha yutaka ni afure nagareru
midori no miyama ni kakomareta minakami
nagarete tui ni ha umi ni sosog sugisi hi wo kataru you ni
akinai no fune kyou mo kogi yuku
iware wo himete kyou mo nagareru
karedoki ha mizu kawakedo
uki ha yutaka ni afure nagareru
midori no miyama ni kakomareta minakami
nagarete tui ni ha umi ni sosog sugisi hi wo kataru you ni
akinai no fune kyou mo kogi yuku
Bengawan Solo
Riwayatmu kini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani
Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh
Mata airrmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut
Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu
Riwayatmu kini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani
Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh
Mata airrmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut
Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu
Di sini lirik lagu
Bengawan Solo karya dari Gesang ditulis dengan bahasa Jepang oleh Toshi
Matsuda. Lirik yang ditulis memiliki arti yang sama bila digubah ke dalam
bahasa Indonesia. Hal ini menguatkan bahwa dari hubungan kekerabatan yang
terjalin antara Indonesia dengan Jepang mempengaruhi hingga penulisan lirik
lagu sekalipun. Toshi Matsuda menulis lirik lagu Bengawan Solo dalam bahasa
Jepang menggambarkan bahwa kekerabatan yang terjalin karena adanya perkawinan
budaya Jepang dan Indonesia kala itu.
SIMPULAN
Afinitas diberi makna hubungan
kekerabatan yang terwujud karena adanya perkawinan dalam ilmu bahasa diartikan
‘unsur-unsur sama pada dua atau beberapa bahasa karena bahasa itu diturunkan
dari suatu bahasa leluhur yang sama’ dan dalam ilmu biologi mengandung makna
hubungan antara jenis-jenis atau kelompok-kelompok yang lebih tinggi didasarkan
kemiripan dalam seluruh rencana strukturnya dan kesamaan unsurnya. Dalam sastra
banding adalah keterkaitan unsur-unsur instrinsik karya sastra. Lirik lagu
Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dan lagu versi aslinya yang diciptakan oleh
Gesang memiliki kesamaan dan hubungan kekerabatan yang didasarkan pada
kemiripan struktur lirik lagu tersebut. Lirik lagu Bengawan Solo yang
dinyanyikan oleh Toshi Matsuda dari Jepang adalah ciptaan dari sang maestro
keroncong dari Indonesia yaitu Gesang. Lirik lagu Bengawan Solo dibuat dalam
versi Jepang dan tanpa disadari bahwa lagu bengawan solo adalah lagu ciptaan
gesang dari Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen
Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Kutha
Ratna, Prof. Dr. Nyoman. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nawawi,
Prof. DR. H. Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Sudikan,
Dr. Setya yuwana. 2001. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya : Citra
Wacana.
http://bunbun.boo.jp/okera/haho/bengawan_solo.htm diakses tanggal 20 Desember 2012
http://gado2indonesia.blogspot.com/2009/04/gaya-bahasa-dalam-lirik-lagu-lagu-ungu.html diakses tanggal 20 Desember 2012
http://deeto88.wordpress.com/2010/05/20/gesang-riwayatmu-kini/ diakses tanggal 2 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar