Jumat, 07 Juni 2013

Sastra Banding


AFINITAS LIRIK LAGU BENGAWAN SOLO VERSI GESANG DENGAN LIRIK LAGU BENGAWAN SOLO VERSI TOSHI MATSUDA DARI JEPANG

Tugas Ini Disusun Sebagai Pengganti Ujian Akhir Mata Kuliah Sastra Banding
Pengampu :  Miftahul Huda , S.Pd, M.Pd.
 Oleh :
1.      Arif Kusdiwanto   A310100002
2.      Fandy Andar S.    A310100030
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
Lirik lagu dapat menggambarkan sebuah kenyataan maupun sebuah hal hal yang fiktif saja. Lirik lagu juga menjadi sesuatu yang menarik ketika syair dan alunan musik menyatu dengan lirik lagu tersebut. Lirik lagu Bengawan Solo menceritakan tentang sungai terpanjang di pulau jawa yaitu sungai bengawan solo. Lagu Bengawan solo sangat tenar di tahun 1940- an tahun dimana negara Indonesia saat itu belum merdeka. Pada tahun tersebut kondisi negara Indonesia masih dalam kondisi terjajah, pada zaman itu Indonesia dibawah jajahan Jepang. Lagu bengawan Solo diciptakan oleh sang maestro keroncong Indonesia yaitu Gesang. Gesang menciptakan lagu tersebut tahun 1940, Gesang adalah putra Solo asli, beliau menciptakan lagu tersebut terinspirasi oleh sungai Bemgawan Solo. Lagu Bengawan Solo sangat fenomenal di masa itu dan lagu tersebut dapat dicerna dengan cepat oleh semua kalangan, termasuk orang – orang Jepang yang saat itu masih menduduki Indonesia. ketenaran lagu tersebut dipengaruhi oleh lirik lagunya yang mudah dinikmati dan irama musik keroncong yang mengalun indah. Ketenaran lagu tersebut tidak hanya di dalam negeri saja, namun di Jepang lagu Bengawan Solo juga dikenal. Bengawan Solo terkenal di Jepang mula – mula lagu tersebut dibawa oleh pasukan Jepang pasca Perang Dunia II. Lagu Bengawan Solo terkenal setelah dinyanyikan oleh beberapa penyanyi Jepang diantaranya adalah Toshi Matsuda. Toshi Matsuda adalah musisi Jepang pertama yang menyanyikan lagu ini. Lagu Bengawan Solo versi Gesang dan Toshi Matsuda memiliki kesamaan hal itu terjadi karena lagu Bengawan Solo dibawa oleh tentara Jepang dan dinyanyikan terus menerus oleh tentara Jepang dan dilihat dari sejarah, lagu tersebut tenar di Indonesia saat masa penjajahan Jepang.
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Lirik lagu merupakan sebuah karya sastra, dimana lirik lagu juga bersifat mengajar dan menghibur. Ada sisi hiburan didalamnya terkadang juga terdapat banyak hal yang dapat kita ambil dari sebuah lirik lagu. Lirik lagu Bengawan Solo menggambarkan tentang sungai Bengawan Solo yang notabenya adalah sungai terpanjang dipulau Jawa. Lgu Bengawan Solo diciptakan oleh Almarhum Gesang tahun 1940 lagu tersebut sangat populer di kisaran tahun 1940 an dan lagu tersebut masih sangat dikenal sampai sekarang
Sekitar tahun 1943 Jepang mulai menduduki Indonesia setelah Jepang berhasil mengusir Belanda dari Indonesia. Berawal dari hal itu jepang mulai berkuasa di Indonesia, tentara – tentara Jepang mulai menguasai pengamanan hingga pelosok Negeri, salah satunya di kota Solo. Tentara Jepang yang bertugas untuk mengamankan kota Solo sering mendengar lagu keroncong dan salah satunya lagu milik Gesang yaitu Bengawan Solo. Lagu Bengawan Solo pun dinyanyikan oleh tentara – tentara Jepang termasuk oleh panglima – panglima besar mereka. Ternyata lagu tersebut menjadi lagu yang digemari oleh tentara – tentara Jepang kala itu.
Tahun 1945 sekutu membombardir kota Nagasaki dan Hirosima, dua kota yang cukup berpengaruh di Jepang. Hal itu membuat Jepang menyerah pada sekutu, dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Hata memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia. Tentara dan panglima - panglima Jepang kembali ke Negara asal mereka dengan membawa memori tentang lagu yang sangat mereka gemari di Indonesia yaitu Bengawan Solo. Di Jepang mereka terus menyanyikan lagu tersebut dan banyak warga – warga setempat yang mulai gemar menyanyikannya. Puncaknya pada tahun 1947 lagu Bengawan Solo menjadi sangat populer di Jepang karena seorang musisi dari Jepang yaitu Toshi Matsuda melakukan proses rekaman pada lagu ini dan hasilnya sangat sukses.
Lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dan lagu versi aslinya yang diciptakan oleh Gesang memiliki kesamaan dan hubungan kekerabatan yang didasarkan pada kemiripan struktur lirik lagu tersebut. Proposal laporan penelitian ini akan membahas tentang Afinitas lirik lagu Bengawan Solo versi Gesang dengan Lirik lagu Bengawan Solo versi Thosi Matsuda dari Jepang.
B.     Rumusan Masalah
1.         Mengapa lirik lagu termasuk dalam kajian sastra banding?
2.         Bagaimana konsep afinitas dalam sastra banding?
3.         Bagaimana afinitas lirik lagu Bengawan Solo versi Gesang dan lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dari Jepang?
C.     Tujuan
1.         Menjelaskan mengapa lirik lagu termasuk dalam kajian sastra banding.
2.         Mendiskripsikan konsep afinitas dalam sastra banding.
3.         Mendiskripsikan afinitas lirik lagu bengawan solo versi Gesang dengan lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dari Jepang.
D.    Manfaat
Dari penelitian diatas dapat diperoleh manfaat yaitu dapat menambah wawasan serta dapat  memahami afinitas lirik lagu Bengawan Solo versi Gesang dengan lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dari Jepang.
KAJIAN TEORI
A.      Landasan Teori
1.         Sastra Banding
Sastra bandingan menurut sejarahnya dibedakan menjadi dua aliran, yaitu:
a.         Aliran Perancis = membandingkan dua karya sastra dari dua Negara yang berbeda
b.        Aliran Amerika = membandingkan dua karya sastra dari dua Negara yang berbeda
Membandingkan dua karya sastra dengan bidang ilmu atau seni yang lain
Syarat sastra bandingan menurut Maman S. Mahayana yaitu:
a.         Perbedaan bahasa
b.        Perbedaan wilayah
c.         Perbedaan politik
Untuk meneliti pertalian sastra antar bangsa Fungsi Sastra bandingan
Sastra bandingan menurut Rene Wellek dan Austin Warren:
a.         Istilah sastra bandingan kali pertama dipakai untuk studi sastra lisan, cerita rakyat, dan migrasinya, bagaimana dan kapan cerita rakyat masuk ke dalam penulisan sastra yang lebih artistik.
b.        Istilah sastra bandingan mencakup studi hubungan antara dua kesusastraan atau lebih. Sastra bandingan di sini disamakan dengan studi sastra menyeluruh.
c.         Sastra Dunia merupakan sastra nasional yang diberi peluang meletakkan dirinya dalam lingkungan sastra di dunia dengan kriteria tertentu.
Perbedaan antara Sastra Nasional, Sastra Bandingan, dan Sastra Umum:
a.         Sastra nasional hadir dalam satu lingkungan atau terbatas pada satu Negara
b.        Sastra bandingan hadir diluar lingkungan untuk melibatkan dua sastra yang berlainan
c.         Sastra umum hadir di atas lingkungan sejumlah Negara yang lebih luas yang dikelompokkan kedalam unit-unit.
Objek kajian Sastra Bandingan menurut Suripan Sadi Hutomo:
a.         Membandingkan dua karya sastra dari dua Negara yang bahasanya benar-benar berbeda
b.        Membandingkan dari dua Negara yang berbeda dalam bahasa yang sama
c.         Membandingkan karya awal seorang pengarang di Negara asalnya dengan karya setelah berpindah kewarganegaraannya
d.        Membandingkan karya seorang pengarang yang telah menjadi warga suatu Negara tertentu dengan karya seorang pengarang dari Negara lain
e.         Membandingkan karya seorang pengarang Indonesia dalam bahasa daerah dan bahasa Indonesia
f.         Membandingkan dua karya sastra dari dua orang pengarang berwarga Negara Indonesia yang menulis dalam bahasa asing yang berbeda
g.        Membandingkan karya sastra seorang pengarang yang berwarga Negara asing di suatu Negara dengan karya pengarang dari Negara yang ditinggalinya (kedua karya sastra ini ditulis dalam bahasa yang sama)
Menurut Sapardi Djoko Damono:
a.         Sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori sendiri
b.        Uraian yang dilaksanakan dalam sastra bandingan berlandaskan asas banding-membandingkan
Menurut Remak:
a.         Sastra bandingan adalah kajian sastra di luar batas-batas sebuah Negara dan kajian hubungan di antara sastra dengan bidang ilmu serta kepercayaan (seni) yang lain.
Menurut Nada:
a.         Sastra bandingan adalah suatu studi atau kajian sastra suatu bangsa yang mempunyai kaitan kesejarahan dengan sastra bangsa lain, bagaimana terjalin proses saling memengaruhi antara satu dengan lainnya, apa yang telah diambil suatu sastra, dan apa pula yang telah di sumbangkannya
b.        Perbedaan bahasa merupakan salah satu syarat utama bagi sastra bandingan
c.         Dia membuat studi mengenai proses perpindahan sastra dari suatu daerah ke daerah lain: tipe (genre), diksi, dan gaya.
Menurut Sahlan Moh. Saman, unsure-unsur yang dibandingkan dalam sastra bandingan yaitu:
a.         Kritik dan teori kesusastraan
b.        Gerakan kesusastraan
c.         Kajian tema
d.        Kajian bentuk (genre)
e.         Hubungan kesusastraan dengan: sejarah, sejarah falsafah, kesan perbuahan, sumber dan pengaruh, masyarakat, disiplin sains, dan disiplin seni yang lain
Menurut Clements (dalam bukunya Sapardi Djoko Damono), pendekatan dalam sastra bandingan:
a.         Tema/mitos
b.        Genre dan bentuk
c.         Gerakan atau zaman
d.        Hubungan sastra sebagai bahan bagi berkembangnya teori yang terus-menerus bergulir
Tujuan sastra bandingan:
a.         Menghapus pandangan sempit sastra nasional, dan untuk menghilangkan anggapan baha sastra nasional yang satu lebih baik dari sastra nasional yang lain.
b.        Untuk melihat perkembangan buah pikiran dalam kehidupan manusia, bagaimana buah pikiran tersebut muncul dan meluas ke berbagai tempat dan bangsa di dunia ini.
Sifat kajian:
a.         Kajian bersifat komparatif
Menitikberatkan pada penelaahan teks karya sastra yang dibandingkan, misalnya: studi pengaruh, afinitas, dan intertekstualitas.
b.        Kajian bersifat historis
Memusatkan perhatian pada nilai-nilai historis yang melatarbelakangi antara karya sastra dengan karya lainnya.
c.         Kajian bersifat teoritis
Menggambarkan tentang konsep, criteria, batasan, atau aturan-aturan berbagai bidang kesusastraan seperti aliran, genre, bentuk, teori pendekatan, kritik sastra, dsb.
d.        Kajian bersifat antar disiplin
2.         Afinitas
Afinitas diberi makna hubungan kekerabatan yang terwujud karena adanya perkawinan dalam ilmu bahasa diartikan ‘unsur-unsur sama pada dua atau beberapa bahasa karena bahasa itu diturunkan dari suatu bahasa leluhur yang sama’ dan dalam ilmu biologi mengandung makna hubungan antara jenis-jenis atau kelompok-kelompok yang lebih tinggi didasarkan kemiripan dalam seluruh rencana strukturnya dan kesamaan unsurnya. Dalam sastra banding adalah keterkaitan unsur-unsur instrinsik karya sastra.
3.         Lirik Lagu
. Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang dari dalam batinnya tentang sesuatu hal baik yang sudah dilihat, didengar maupun dialami. Lirik lagu memiliki kekhususan dan ciri tersendiri dibandingkan dengan sajak karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu (Fauzi, 2006:3).
4.         Bengawan solo
Bengawan Solo adalah sebuah nama sungai terpanjang di pulau Jawa. Sungai Bengawan Solo memiliki panjang  hingga 600 km dan mempunyai lebih dari 2200 anak sungai. Sungai yang mengalir melewati hampir 20 kota dan kabupaten sepanjang Jawa Tengah hingga beberapa wilayah di Jawa Timur. Sungai Bengawan Solo bermata air dari daerah Wonogiri menuju muaranya di Laut Jawa sekitar kota Gresik. Sungai Bengawan Solo ini mempunyai sejarah peradaban sepanjang alirannya, karena sungai ini dahulunya digunakan sebagai sarana transportasi dan perdagangan zaman dahulu.   

B.       Penelitian yang relevan
1.         Penelitian Subekti yang berjudul “TELAAH BANDINGAN TERHADAP LIRIK LAGU LUBANG DI HATI DAN JALAN YANG HILANG DALAM ALBUM LETHOLOGICA KARYA LETTO
2.         Penelitian karya Didik Kurniawan Mahasiswa UNDIP yang berjudul “KRITIK SOSIAL TERHADAP PERANG DALAM LIRIK LAGU B.Y.O.B DAN WAR KARYA SYSTEM OF A DOWN”
METODE
Langkah-langkah yang dilakukan, metode perbandingan adalah yang utama, perbandingan sebenarnya merupakan salah satu metode yang juga selalu digunakan dalam penelitian seperti halnya memberikan dan menguraikan , tetapi dalam sastra bandingan metode itu merupakan langkah utama. Dengan demikian uraian yang dilaksanakan dalam sastra bandingan berdasarkan azas banding – membandingkan (Damono : 2005 : 2).
Sedangkan menurut Remak ( 1990 : 1), sastra bandingan adalah kajian sastra diluar batas-batas sebuah negara dan kajian hubungan diantara sastra dengan bidang ilmu serta kepercayaan yang lain seperti seni (misalnya, seni lukis , seni ukir, seni bina dan seni musik ), filsafat , sejarah dan Sains Sosial (misalnya politik, ekonomi, sosiologi ), sains, agama, dan lain-lain. Ringkasannya, sastra bandingan membandingkan sastra dengan bidang lain sebagai keseluruhan ungkapan kehidupan. Cara kerja bandingan adalah melihat unsur persamaan dan perbedaan aspek tertentu dari dua karya atau lebih. Dan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kedua karya sastra tersebut dengan menggunakan pendekatan intertekstual.                                                        
PEMBAHASAN
Lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI, 2003:678). Lagu adalah berbagai irama yang meliputi suara instrumen dan bernyanyi dan sebagainya, nyanyian, tingkah laku, cara, lagak (KBBI, 2003:401). Lagu adalah ragam suara yang berirama, nyanyian, ragam, nyanyi, dan tingkah laku (KBBI, 2003:624). Lagu adalah suatu kesatuan musik yang terdiri atas susunan pelbagai nada yang berurutan (Ensiklopedia Indonesia dalam Fillaili, 2007:10).
Lirik lagu terbentuk dari bahasa yang dihasilkan dari komunikasi antara pencipta lagu dengan masyarakat penikmat lagu sebagai wacana tulis karena disampaikan dengan media tulis pada sampul albumnya dapat juga sebagai wacana lisan melalui kaset.
Lirik lagu termasuk dalam genre sastra karena lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI, 2003:678). Jadi lirik sama dengan puisi tetapi disajikan dengan nyanyian yang termasuk dalam genre sastra imajinatif. Oleh karena itu lirik lagu merupakan karya sastra, dan dapat dijadikan sebuah bahan untuk dikaji dalam sastra bandingan.(http://gado2indonesia.blogspot.com/2009/04/gaya-bahasa-dalam-lirik-lagu-lagu-ungu.html)
Konsep Afinitas dalam sastra banding
Kata afinitas berasal dari bahasa latin ad yang berarti dekat  dan  finish yang berarti batas. Jika dalam ilmu antropologi afinitas berarti hubungan kekerabatan maka dalam sastra banding pun tidak jauh berbeda. Jadi afinitas dalam sastra bandingan adalah studi terhadap hubungan kekerabatan teks sastra. Setiap teks memiliki pertalian erat dengan teks yang sebelumnya. Dengan demikian peneliti sastra banding harus mampu menjelaskan hubungan tersebut. (Endraswara,2008:141-142 dalam http://umanrejoss.blogspot.com/2011/03/sastra-bandingan.html)
Lirik lagu Bengawan Solo yang dinyanyikan oleh Toshi Matsuda dari Jepang adalah ciptaan dari sang maestro keroncong dari Indonesia yaitu Gesang. Lirik lagu Bengawan Solo dibuat dalam versi Jepang dan tanpa disadari bahwa lagu bengawan solo adalah lagu ciptaan gesang dari Indonesia.
Afinitas lirik lagu bengawan solo versi gesang dengan lirik lagu bengawan solo versi Toshi Matsuda dari Jepang
Lirik lagu Bengawan Solo versi Gesang 
Lirik lagu
Bengawan Solo
Riwayatmu kini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh

Reff:
Mata airrmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu
Lirik lagu Bengawan Solo Versi Toshi Matsuda dari Jepang
変わらぬは ソロの流れ                         kawaranu ha Solo no nagare
いわれを秘めて 今日も流れる              iware wo himete  kyou mo nagareru
乾燥期(かれどき)は 水は乾けど      karedoki ha    mizu kawakedo
雨期は豊かに あふれ流れる                  uki ha yutaka ni  afure nagareru
緑の深山(みやま)に                              midori no miyama ni     
囲まれた水上(みなかみ)                     kakomareta minakami
流れて終(つ)いには 海にそそぐ      nagarete tui ni ha  umi ni sosogu
過ぎし日を 語るように                          sugisi hi wo  kataru you ni
商いの舟 今日も漕ぎ行く                      akinai no fune    kyou mo kogi yuku

Sumber:
http://bunbun.boo.jp/okera/haho/bengawan_solo.htm
Arti dalam bahasa Indonesianya sebagai berikut :
kawaranu ha Solo no nagare
iware wo himete  kyou mo nagareru
karedoki ha    mizu kawakedo
uki ha yutaka ni  afure       nagareru
midori no miyama ni  kakomareta minakami
nagarete tui ni ha  umi ni sosog  sugisi hi wo  kataru you ni
akinai no fune    kyou mo kogi yuku

Bengawan Solo
Riwayatmu kini                                      
Sedari dulu jadi
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh


Mata airrmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu

Di  sini lirik lagu Bengawan Solo karya dari Gesang ditulis dengan bahasa Jepang oleh Toshi Matsuda. Lirik yang ditulis memiliki arti yang sama bila digubah ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini menguatkan bahwa dari hubungan kekerabatan yang terjalin antara Indonesia dengan Jepang mempengaruhi hingga penulisan lirik lagu sekalipun. Toshi Matsuda menulis lirik lagu Bengawan Solo dalam bahasa Jepang menggambarkan bahwa kekerabatan yang terjalin karena adanya perkawinan budaya Jepang dan Indonesia kala itu.
SIMPULAN
Afinitas diberi makna hubungan kekerabatan yang terwujud karena adanya perkawinan dalam ilmu bahasa diartikan ‘unsur-unsur sama pada dua atau beberapa bahasa karena bahasa itu diturunkan dari suatu bahasa leluhur yang sama’ dan dalam ilmu biologi mengandung makna hubungan antara jenis-jenis atau kelompok-kelompok yang lebih tinggi didasarkan kemiripan dalam seluruh rencana strukturnya dan kesamaan unsurnya. Dalam sastra banding adalah keterkaitan unsur-unsur instrinsik karya sastra. Lirik lagu Bengawan Solo versi Toshi Matsuda dan lagu versi aslinya yang diciptakan oleh Gesang memiliki kesamaan dan hubungan kekerabatan yang didasarkan pada kemiripan struktur lirik lagu tersebut. Lirik lagu Bengawan Solo yang dinyanyikan oleh Toshi Matsuda dari Jepang adalah ciptaan dari sang maestro keroncong dari Indonesia yaitu Gesang. Lirik lagu Bengawan Solo dibuat dalam versi Jepang dan tanpa disadari bahwa lagu bengawan solo adalah lagu ciptaan gesang dari Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Kutha Ratna, Prof. Dr. Nyoman. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Nawawi, Prof. DR. H. Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sudikan, Dr. Setya yuwana. 2001. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya : Citra Wacana.

http://bunbun.boo.jp/okera/haho/bengawan_solo.htm diakses tanggal 20 Desember 2012







Tidak ada komentar:

Posting Komentar